Teman-teman yang terhormat,
Saya senang dapat membagikan narasi yang menggugah ini kepada kalian. Ini adalah pengingat yang kuat tentang dampak yang dapat ditimbulkan oleh kata-kata kita dalam kehidupan kita dan kehidupan orang-orang di sekitar kita. Saat kita menjalani interaksi sehari-hari, marilah kita berusaha untuk berbicara dengan baik, bijaksana, dan penuh pertimbangan. Dengan demikian, kita dapat memupuk keharmonisan dan pengertian dalam komunitas kita.
Dukungan dan dorongan kalian sangat berarti bagi saya saat saya terus menciptakan dan berbagi konten yang bermakna. Jika kalian merasa ada nilai dalam karya saya dan ingin membantu saya tetap termotivasi, silakan pertimbangkan untuk berdonasi melalui Saweria atau eWallet DANA. Kedermawanan kalian akan memungkinkan saya untuk terus menghasilkan konten yang menginspirasi dan mengangkat semangat.
Terima kasih atas dukungan kalian yang terus-menerus.
Saya menemukan ini dalam sebuah grup WhatsApp, dan kredit untuk pembuat gambar mungkin ada di dalam gambar tersebut. Jadi, saya berdoa agar mereka juga mendapatkan imbalan yang layak. Aamiin. Ini sangat menarik untuk kita diskusikan karena sebuah ide tiba-tiba muncul dalam benak saya setelah melihat gambar tersebut. Ini mengingatkan saya bahwa segala sesuatu dapat berjalan dengan baik jika kata-kata yang keluar dari mulut kita baik, dan sebaliknya.
Teman-teman Faarsyam yang terhormat, di mana pun kalian berada, semua ini bisa berkaitan dengan mengendalikan amarah. Jika kita dapat menahan kata-kata kasar dan kotor yang ingin kita keluarkan saat marah, itu lebih baik. Itu berarti bahwa pengendalian diri kita berada pada level yang berbeda.
Mulutmu adalah masalahmu, dan ada tiga ujung yang harus kita jaga agar tidak mudah berdosa, yaitu ujung tangan, ujung mulut, dan ujung kelamin. Kali ini, kita fokus pada ujung mulut karena kasus pembunuhan sering terjadi karena kata-kata, baik di Amerika, Eropa, Asia, atau bahkan Australia.
Ucapan adalah hal yang paling penting dalam menjalin hubungan sosial dalam masyarakat. Mengapa demikian? Karena kata-kata yang keluar dari mulut kita dapat membangun atau menghancurkan hubungan. Ketika kita berbicara dengan baik, kita menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orang lain, yang pada gilirannya membangun kepercayaan dan kerjasama.
Namun, ketika kita berbicara kasar atau merendahkan orang lain, kita menabur benih kebencian dan permusuhan. Kasus pembunuhan, pertengkaran, dan konflik lainnya sering kali dimulai dengan kata-kata yang tidak terkendali. Oleh karena itu, menjaga ucapan kita adalah kunci untuk hidup harmonis dan damai dalam masyarakat.
Menjaga ujung mulut bukan hanya tentang menahan diri dari berbicara kasar atau kotor, tetapi juga tentang berbicara dengan bijak dan penuh pertimbangan. Kata-kata memiliki kekuatan untuk menyembuhkan atau menyakiti, untuk membangun atau meruntuhkan. Oleh karena itu, marilah kita menjaga ucapan kita selalu positif dan konstruktif, demi kebaikan semua orang.
Dengan demikian, marilah kita semua berusaha untuk menjaga tiga ujung, terutama ujung mulut, agar kita dapat hidup dengan damai dan harmonis dengan orang lain.
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Artinya: “Sesungguhnya segala amal tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan.”
[HR. Bukhari dan Muslim]