Notification

×

Kategori Tulisan

Cari Tulisan/Kata/Judul

Iklan

Iklan

#faarsyam

Mengelola Potensi Ekonomi Indonesia: Belajar dari Sejarah untuk Masa Depan yang Lebih Cerah Menyambut 17 Agustus 2024

Jumat, 26 Juli 2024 | Juli 26, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-27T15:24:11Z

Pada kesempatan bahagia ini, marilah kita sejenak merenungkan kondisi ekonomi Indonesia, yang dahulu pernah jatuh di bawah monopoli Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC). Masa kelam itu mengajarkan kita betapa pentingnya kemerdekaan dan solidaritas dalam menghadapi tantangan ekonomi. Kini, meskipun kita sudah merdeka, perjuangan untuk kesejahteraan masih terus berlanjut.

Dalam upaya untuk menjaga semangat dan memberikan yang terbaik dalam setiap kegiatan, saya mengundang Anda untuk mendukung kami melalui donasi via Saweria. Dengan dukungan ini, saya berharap lebih termotivasi dalam melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan diri saya sendiri.

Untuk memudahkan donasi, kami telah menyediakan tombol di bawah ini yang bisa Anda klik untuk memberikan kontribusi. Setiap rupiah yang Anda berikan sangat dihargai dan akan digunakan untuk meningkatkan semangat dan produktivitas.

Donasi via Saweria

Sebagai penutup, marilah kita berdoa kepada Allah ﷻ agar kita selalu diberikan keselamatan di dunia dan akhirat, kesehatan yang prima, dan rezeki yang melimpah. Semoga segala amal baik kita diterima dan diberi ganjaran oleh-Nya. Aamiin, ya Rabbal 'Alamin.

Ekonomi suatu daerah sangat bergantung pada peredaran dan ketersediaan uang di masyarakat atau keluarga. Kita perlu cermat dalam mengamati dan menilai bagaimana menerapkan strategi yang tepat agar ekonomi daerah dapat berkembang dengan cepat. Bukan hanya berkembang, tetapi berkembang dengan cepat, yang berarti tingkat pertumbuhannya dua kali lebih cepat dari biasanya, atau bahkan lebih.

Mengapa penting bagi kita untuk memperhatikan laju pertumbuhan ekonomi ini? Karena pertumbuhan ekonomi yang cepat tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menciptakan lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan pendapatan per kapita, dan mengurangi tingkat kemiskinan. Namun, kita juga perlu berhati-hati. Pertumbuhan ekonomi yang berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif seperti inflasi tinggi, ketimpangan pendapatan yang melebar, dan kerusakan lingkungan.

Namun, kita perlu bertanya, apakah ekonomi yang tumbuh dengan cepat dapat mengganggu tatanan ekonomi daerah itu sendiri? Pertanyaan ini sangat relevan karena pertumbuhan yang tidak terkendali dapat menyebabkan ketidakseimbangan. Kenyataannya, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara yang sangat kuat di dunia. Semua bahan mentah yang kita butuhkan tersedia di tanah kita. Dari hasil pertanian, pertambangan, hingga sumber daya alam lainnya, Indonesia sangat kaya. Sayangnya, Indonesia sering kalah dalam politik internasional. Setiap kali Indonesia mulai menunjukkan potensinya, komunitas internasional sepakat untuk menekan kita agar hanya mengekspor bahan mentah karena harganya lebih murah. Ini membuat kita seolah-olah kembali ke era ketika masyarakat Indonesia dimonopoli oleh Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC).

Mari kita lihat sejarah kita. Ketika kita bertani, VOC mengambil beras, mengolahnya menjadi nasi, tepung, dan makanan lainnya, yang kemudian dijual dengan harga tinggi. Mereka mendapat untung besar dari kerja keras kita. Sekarang, perhatikan situasi kita saat ini. Apakah metodenya berbeda? Sayangnya, banyak negara maju masih menerapkan metode serupa: membeli bahan mentah dari kita dengan harga murah, mengolahnya, dan menjual produk jadi dengan harga tinggi.

Bagi yang mungkin belum tahu, VOC, atau Vereenigde Oostindische Compagnie, adalah sebuah perusahaan dagang Belanda yang didirikan pada awal abad ke-17. Perusahaan ini memiliki monopoli perdagangan di Asia, termasuk Indonesia, dan mengeksploitasi sumber daya alam kita untuk keuntungan mereka sendiri. Mereka mendirikan pos-pos perdagangan dan benteng di berbagai lokasi strategis untuk mengamankan monopoli mereka. VOC tidak hanya terlibat dalam perdagangan, tetapi juga dalam politik dan militer, memastikan dominasi mereka atas wilayah dan sumber daya kita.

Sekarang, mari kita belajar dari sejarah dan bekerja sama untuk memastikan bahwa kita tidak jatuh ke dalam pola yang sama. Kita harus lebih cerdas dalam mengelola sumber daya kita dan berani mengambil langkah untuk menambah nilai pada produk kita sebelum mengekspornya. Ini termasuk investasi dalam teknologi, peningkatan keterampilan tenaga kerja, dan pengembangan industri pengolahan. Dengan demikian, kita dapat memperkuat posisi ekonomi kita di panggung internasional dan mencapai kesejahteraan yang lebih besar bagi semua rakyat Indonesia.

Untuk mencapai tujuan ini, kita membutuhkan kerjasama dari semua pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat umum. Pendidikan dan pelatihan harus ditingkatkan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan inovatif. Pemerintah harus menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan industri dalam negeri dan melindungi produk lokal dari persaingan yang tidak adil. Masyarakat juga harus didorong untuk membeli dan menggunakan produk dalam negeri sebagai bentuk dukungan bagi ekonomi kita.

Selain itu, penting bagi kita untuk membangun jaringan dan kemitraan dengan negara lain berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan. Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menghasilkan barang berkualitas tinggi dan bersaing secara global. Dengan demikian, kita bukan hanya penonton dalam ekonomi global, tetapi juga pemain kunci yang dihormati.

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Sesungguhnya segala amal tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan.”

[HR. Bukhari dan Muslim]

#FYI

×
Dukung Saya Beri