Notification

×

Kategori Tulisan

Cari Tulisan/Kata/Judul

Iklan

Iklan

#faarsyam

RAKYAT HIDUP DENGAN PAJAK 0%

Jumat, 16 Mei 2025 | Mei 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-15T17:42:27Z



"Palestina, Pajak yang Dihapus, dan Harapan di Tengah Dunia yang Kacau"

Halo, teman-teman.
Pernah nggak sih kalian merasa dunia ini makin kacau dari hari ke hari? Berita tentang peperangan, bencana, konflik antarnegara, bahkan krisis ekonomi seakan menjadi konsumsi harian yang tak bisa kita hindari. Dari sudut manapun kita melihat, ada rasa cemas yang mengintai. Rasa takut tentang masa depan yang tak pasti.

Di tengah-tengah kekacauan ini, saya menemukan satu pembahasan menarik dalam sebuah video di YouTube. Bukan tentang teknologi canggih, bukan juga tentang tempat perlindungan bawah tanah. Tapi tentang sebuah tempat yang disebut-sebut sebagai lokasi teraman ketika dunia benar-benar dilanda huru-hara besar. Tempat itu adalah Palestina.

Ya, Palestina. Sebuah wilayah yang selama ini dikenal karena konflik panjang, ternyata muncul dalam wacana sebagai pusat harapan dunia. Dalam tayangan tersebut, disebutkan bahwa di masa depan, Palestina akan menjadi markas besar umat Islam, tempat berdirinya sistem keadilan global yang menyebarkan kemakmuran, menghapus penindasan, dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan.

Yang paling mencolok adalah salah satu visi masa depan yang diangkat: pajak akan dihapus sepenuhnya untuk orang miskin. Sebagai gantinya, semua orang digalakkan untuk bersedekah, berbagi dari hati tanpa keterpaksaan, dan membangun kesejahteraan dari rasa kemanusiaan, bukan sekadar hitungan ekonomi.

Bayangkan, sistem ekonomi yang tidak menindas kaum lemah, tapi justru mengangkat mereka. Tempat di mana orang tidak takut hidup karena pajak dan beban biaya yang menyesakkan. Sebuah sistem sosial yang dibangun atas dasar empati dan kebaikan. Terlalu ideal? Mungkin. Tapi bukan berarti mustahil.

Tentu saja, akan ada yang skeptis. Akan ada yang berkata, “Itu cuma mimpi.” Tapi bukankah setiap perubahan besar dalam sejarah dimulai dari mimpi? Mimpi seseorang yang menolak menyerah, yang tetap percaya bahwa dunia bisa jadi lebih baik.

Apa yang diyakini Faarsyam dalam tayangan itu, adalah harapan bahwa Palestina bukan hanya tempat lahirnya konflik, tetapi juga tempat lahirnya solusi. Sebuah tanah yang telah lama menangis, mungkin akan menjadi tempat pertama yang tersenyum saat dunia mulai sembuh dari luka panjangnya.

Harapan seperti ini memang terdengar utopis, bahkan bagi sebagian orang akan dianggap angan kosong. Tapi saya percaya, ketika banyak orang mulai percaya pada harapan yang sama, maka perubahan bukanlah hal yang mustahil. Kita mungkin bukan pemimpin dunia, tapi kita bisa jadi pemimpin bagi hati kita sendiri—memilih untuk tidak sinis, memilih untuk tetap peduli, dan memilih untuk menyebarkan harapan.

Tulisan ini saya buat bukan untuk mendebat siapa pun, tapi sebagai pengingat bahwa di tengah kekacauan dunia, selalu ada ruang untuk percaya. Selalu ada cahaya kecil yang bisa tumbuh menjadi terang besar, asalkan kita tidak lelah merawatnya.

Dan jika Palestina benar-benar menjadi pusat dari kebangkitan itu—tempat di mana keadilan ditegakkan, pajak tak lagi membebani yang miskin, dan sedekah menjadi budaya hidup, maka saya ingin jadi bagian dari cerita itu. Meskipun hanya lewat tulisan seperti ini. Karena saya percaya, kata-kata pun bisa menyalakan api harapan.

Kalau kamu punya keresahan yang ingin dibagikan, tulislah di kolom komentar. Mari kita sama-sama berbicara, mendengarkan, dan menciptakan ruang yang nyaman untuk berharap. Siapa tahu, dari obrolan kecil ini, lahir inspirasi besar untuk dunia.


إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Sesungguhnya segala amal tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan.”

[HR. Bukhari dan Muslim]

#FYI

×
Dukung Saya Beri