Notification

×

Kategori Tulisan

Cari Tulisan/Kata/Judul

Iklan

Iklan

#faarsyam

MAKNA DAN CONTOH YANG ADA PADA QS. AL BAQARAH 1 - 5

Kamis, 12 Juni 2025 | Juni 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-12T01:52:40Z
FAAR SYAM - Di dunia yang ramai dan sering kali membingungkan, kita semua mencari satu hal yang sama: arah. Sebuah pegangan. Sebuah jalan yang pasti di tengah ragu. Maka ketika kita membuka lembaran awal dari surat Al-Baqarah, kita tidak sekadar membaca teks, tapi sedang diajak memasuki percakapan suci antara hati manusia dan اللّٰهُ ﷻ.


---

١. الٓمّٓ

1. Alif Lām Mīm

Tiga huruf. Tapi cukup untuk mengguncang kesombongan ilmu manusia. Inilah pembuka yang tak punya penjelasan pasti, namun memiliki fungsi yang kuat, mengundang kerendahan hati. Para mufassir menyebut huruf-huruf semacam ini sebagai ḥurūf muqaṭṭaʿāt – potongan huruf yang hanya diketahui maknanya oleh اللّٰهُ ﷻ.

Bayangkan seseorang membuka surat dari Raja Agung, dan hal pertama yang ia temukan adalah kode yang tak bisa ia pecahkan. Maka ia pun akan membaca sisanya dengan sikap tunduk. Itulah cara wahyu bekerja: mengajari sebelum menjelaskan, menundukkan sebelum menerangkan.


---

٢. ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۖ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ

2. Dzālika al-kitābu lā raiba fīh, hudan lil-muttaqīn

“Inilah kitab itu, tidak ada keraguan di dalamnya. Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”

Kalimat ini adalah deklarasi kepercayaan tertinggi. اللّٰهُ ﷻ menyatakan dengan tegas: tidak ada keraguan di dalamnya. Artinya, kebenaran Al-Qur’an bukan sedang diuji, tapi sedang ditawarkan.

Namun bukan berarti siapa pun yang membacanya otomatis mendapat petunjuk. Hanya mereka yang disebut al-muttaqīn—orang-orang bertakwa—yang benar-benar akan tersentuh.

Siapa mereka? Ayat berikutnya menjawab.


---

٣. ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ

3. Alladzīna yu’minūna bil-ghaib, wa yuqīmūnaṣ-ṣalāh, wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn

Orang bertakwa, menurut definisi اللّٰهُ ﷻ, bukan yang memakai jubah panjang atau berbicara dengan bahasa langit. Mereka adalah:

Yang beriman kepada yang ghaib: Percaya bahwa ada yang lebih dari sekadar apa yang bisa dilihat. Surga, neraka, malaikat, dan bahkan bahwa hidup ini punya arah—adalah bentuk keimanan pada hal ghaib.

Yang mendirikan salat: Bukan hanya sekadar menjalankan ritual, tapi menegakkan salat sebagai fondasi hidup.

Yang menafkahkan sebagian rezekinya: Mereka sadar bahwa yang mereka miliki bukan milik mereka sepenuhnya.


Contoh mudah:
Seorang pelajar yang menyisihkan uang jajannya untuk temannya yang lebih butuh, dengan keyakinan bahwa اللّٰهُ ﷻ melihatnya—itu sudah bagian dari karakter muttaqīn.


---

٤. وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ

4. Walladzīna yu’minūna bimā unzila ilaika wa mā unzila min qablika, wa bil-ākhirati hum yūqinūn

Masih bagian dari ciri orang bertakwa:

Mereka beriman pada wahyu yang diturunkan padamu (Muḥammad ﷺ) dan wahyu yang diturunkan sebelumnya: Artinya mereka bukan sekadar loyal pada satu nabi, tapi meyakini semua utusan اللّٰهُ ﷻ dari masa ke masa.

Dan mereka yakin akan akhirat. Bukan hanya tahu, tapi yakin. Perbedaan besar. Yakin membuat seseorang berani menolak suap. Yakin membuat seseorang mau menahan amarah. Yakin membuat seseorang terus berbuat baik, bahkan saat tidak ada yang melihat.



---

٥. أُوْلَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدٗى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

5. Ūlāika ‘alā hudan mir rabbihim, wa ūlāika humul-mufliḥūn

Inilah penutup dari pembuka itu:
Merekalah yang berada di atas petunjuk dari Rabb mereka. Dan mereka—merekalah orang-orang yang beruntung.

Bayangkan: dari miliaran manusia, hanya sebagian kecil yang benar-benar akan berpegang pada petunjuk ini. Dan mereka disebut al-mufliḥūn: orang-orang yang berhasil.

Dalam bahasa Arab, al-falāḥ (الفلاح) berarti keberhasilan total, selamat dari ujian dunia dan akhirat. Bukan hanya kaya, bukan hanya pintar, tapi berhasil hidup menurut panduan اللّٰهُ ﷻ.


---

Jalan Itu Sudah Dibuka

QS. Al-Baqarah ١–٥ bukan sekadar pembukaan surat, tapi peta hidup. Ia seperti seorang guru yang memanggil murid-muridnya dan berkata,
"Jika kau ingin mengerti, tundukkan hatimu dulu. Kalau kau mau berjalan di jalan-Ku, beginilah langkah awalnya."

اللّٰهُ ﷻ tidak memulai dengan perintah, tapi dengan ajakan. Dan siapa pun bisa menjawab, asal hatinya terbuka.


---

Catatan Kaki

1. Muqaṭṭaʿāt (حروف مقطعة): Huruf-huruf potong seperti "Alif Lām Mīm" yang tidak memiliki arti jelas, tetapi memiliki hikmah spiritual dan linguistik yang hanya diketahui oleh اللّٰهُ ﷻ.


2. Muttaqīn (المتقين): Orang-orang yang menjaga diri dari dosa dengan cara menaati اللّٰهُ ﷻ dan menjauhi larangan-Nya.


3. Hudan (هُدًى): Petunjuk yang membawa manusia dari gelap menuju cahaya.


4. Mufliḥūn (المفلحون): Orang-orang yang benar-benar beruntung; mereka sukses di dunia dan akhirat.



إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Sesungguhnya segala amal tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan.”

[HR. Bukhari dan Muslim]

#FYI

×
Dukung Saya Beri